- Back to Home »
- Pendidikan »
- PENERAPAN BUDAYA DISIPLIN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
Posted by : Unknown
Kamis, 21 November 2013
Bidang
pendidikan adalah salah satu bidang yang dijadikan sasaran dalam
pengembangan pembangunan jangka panjang, terselenggaranya pendidikan
yang berkualitas akan mewujudkan manusia yang bermutu tinggi, berbudi
pekerti luhur, dan berakhlak mulia. Pendidikan memegang peranan penting
dalam meningkatkan mutu manusia. Dalam peningkatan mutu manusia, dalam
suatu pendidikan terdapat beberapa aspek yang berkaitan erat dengan mutu
sekolah yakni proses belajar mengajar, kepemimpinan dan manajemen
sekolah, serta kultur sekolah. Kultur sekolah ini berkaitan dengan visi
yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam menggembangkan sekolahnya di
masa yang akan datang.
Kultur/budaya sekolah dibangun dari
pemikiran-pemikiran manusia yang ada dalam sekolah tersebut. Pemikiran
yang paling besar porsinya adalah pemikiran kepala sekolah. Dari
pemikiran tersebut kemudian menghasilkan apa yang disebut dengan suatu
pemikiran organisasi, yang kemudian diyakini bersama dan akan menjadi
bahan utama pembentuk budaya sekolah. Budaya sekolah yang diterapkan
oleh pihak sekolah dalam lingkungan sekolah dapat mempengaruhi
kepribadian siswa terutama dalam hal kedisiplinan dan kujujuran siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang (1) penanaman budaya disiplin yang ada di SDN Percobaan 1 Malang; (2) peran warga sekolah dalam penerapan budaya disiplin di SDN Percobaan 1 Malang; (3) faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan budaya disiplin
di SDN Percobaan 1 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan meliputi: (1) pengamatan; (2) wawancara mendalam; dan (3)
studi dokumentasi. Semua data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut
diorganisasikan, ditafsirkan dan dianalisis guna menyusun dan
mengabstraksikan temuan di lapangan. Sedangkan keabsahan data diuji
dengan: (1) kepercayaan; (2) keteralihan; (3) kebergantungan; (4)
kepastian.
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penanaman budaya disiplin
siswa di SDN Percobaan 1 Malang di awali dengan pembuatan visi, misi,
dan tujuan sekolah yang disusun bersamaan dengan pembuatan KTSP. Dari
visi, misi, dan tujuan sekolah tersebut, maka budaya sekolah dapat
dibentuk. Penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut melibatkan
stakeholder yang ada. Penerapan budaya sekolah tersebut juga
diberlakukan kepada warga sekolah. Budaya sekolah yang paling menonjol
di SDN Percobaan 1 Malang ini yaitu budaya kedisiplinan. Budaya
kedisplinan ini tertuang dalam tata tertib sekolah, yang diberlakukan
terhadap seluruh warga sekolah, (2) peran warga sekolah dalam penerapan
budaya disiplin di SDN Percobaan 1 Malang ini
sangat membantu. Para siswa SDN Percobaan 1 Malang ini sangat berperan
aktif dalam melaksanakan penerapan budaya disiplin. Mereka mematuhi tata tertib yang telah dibuat oleh sekolah, dan mereka mengamalkan budaya disiplin tersebut disetiap kegiatan yang mereka lakukan. Guru juga sangat membantu dalam penerapan budaya disiplin
tersebut, hal ini dapat dilihat dalam perilaku guru yang menjadi model
bagi siswanya. Model dalam hal ini adalah contoh dalam penerapan budaya disiplin
tersebut. Jadi guru tidak hanya memerintah siswanya untuk mematuhi tata
tertib yang berlaku, melainkan guru juga melaksanakan tata tertib
tersebut. Begitu juga orang tua siswa mereka sangat mendukung bahkan
mensuport dengan diterapkannya budaya disiplin di SDN Percobaan 1 Malang ini. Mereka berperan dalam menginggatkan dan mensuport anaknya agar senantiasa menjalankan budaya disiplin dimanapun mereka berada dan dalam mengerjakan kegiatan apapun, (3) faktor penghambat dalam penerapan budaya disiplin
berasal dari para siswa itu sendiri. Lalu dengan adanya siswa ABK di
SDN Percobaan 1 Malang itu juga sedikit menghambat penerapan budaya
sekolah, karena perlu kerja keras agar siswa ABK tersebut bisa mematuhi
dan menjalankan budaya disiplin tersebut.
Begitu juga dengan masalah pribadi siswa yang terjadi di rumahnya,
ataupun sikap siswa yang malas. Faktor pendukung dalam penerapan budaya disiplin
di SDN Percobaan 1 Malang yaitu dengan adanya sarpras yang cukup
menunjang untuk pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi penerapan
budaya sekolah, lingkungan yang kondusif, dan dibantu dengan kekompakan
warga sekolah dalam menerapkan dan menjalankan budaya sekolah yang ada
terutama budaya kedisiplinannya. Peran orang tua juga sangat mendukung
terlakasananya penerapan budaya sekolah yang ada.dalam penerapan budaya disiplin di SDN Percobaan 1 Malang.
Saran
yang disampaikan dari temuan penelitian ini yaitu: (1) bagi kepala
sekolah dan Guru-guru SDN Percobaan 1 Malang diharapkan kepala sekolah
ikut mengawasi jalannya penerapan budaya sekolah, jadi penerapannya
tidak hanya dibebankan kepada guru saja. Agar kepala sekolah dapat
mengetahui kendala yang ada dilapangan secara langsung, dan dapat
mencari solusi akan kendala tersebut. Serta dapat meningkatkan
kekompakan dan kerjasama antar guru maupun stakeholder yang ada dalam
penerapan budaya disiplin agar dapat memberikan hasil yang lebih baik dan optimal. Diharapkan juga dapat lebih menonjolkan budaya disiplin
ini dengan jalan memberlakukan adanya reward serta punishment, dan
dapat dilaporkan secara berkala setiap akhir semester. Hal tersebut
bertujuan agar para siswa antusias untuk berlomba menjadi yang terbaik
dalam melaksankan budaya disiplin ini, (2)
bagi orang tua siswa diharapkan orang tua siswa dapat menerapkan pola
asuh yang tepat untuk anak-anaknya dalam rangka membentuk karakter anak
yang lebih baik lagi, dan terus memberikan dukungan yang baik kepada
putra-putrinya dalam menjalankan budaya disiplin
dimanapun mereka berada, (3) bagi peneliti lain diharapkan dapat
meneliti budaya sekolah yang lain agar dapat mengetahui kegunaan budaya
sekolah tersebut, sehingga dapat membantu sekolah dalam meningkatkan
mutu sekolah. Misalnya meneliti pengaruh budaya membaca terhadap
motivasi belajar siswa.